Genesis 34 -Dina dan Sikhem

rape_of_dinah-by-giuliano-bugiardini-1531
Dina dan Sikhem

Satu hal yang menarik saat ini buat saya saat membaca bagian ini. Ternyata ada orang yang mencoba membaca bagian ini dengan kacamata yang berbeda, yakni sebenarnya Dina tidak diperkosa seperti yang kita kira.

Berbeda dengan kisah Amnon dan Tamar yang jelas-jelas diceritakan sebagai pemerkosaan, dalam kisah ini digambarkan bagaimana Sikhem akhirnya hatinya terikat pada Dina dan ia sungguh-sungguh mencintai Dina. Sedangkan, dalam kisah Amnon dan Tamar, yang terjadi adalah Amnon lalu membenci Tamar bahkan melebihi perasaan cintanya sebelumnya. Hal ini sangat mengerikan saat manusia membiarkan diri jatuh ke dalam keinginan dosa.

amnon-and-tamar
Amnon dan Tamar

Jadi bagian ini menceritakan secara gamblang kehidupan seorang gadis muda yang akhirnya jatuh dalam dosa seksual.

Dari sudut pandang Dina, sebenarnya tidaklah apa-apa bagi dirinya untuk berjalan-jalan sendiri sebab pada masa itu memang demikianlah adanya (bandingkan kisah Rahel yang sendirian menjaga domba). Namun yang menjadi masalah adalah saat Dina yang masih kira-kira remaja ini berkunjung kepada perempuan-perempuan sekitar namun dirinya sendiri mungkin belum dilengkapi Firman dengan baik.

Maksudnya, dengan apakah seorang muda menjaga kelakuannya bersih? Dengan menjaganya sesuai Firman Tuhan; begitulah kata Mazmur. Akhirnya, Alkitab menceritakan bahwa Dina bersetubuh dengan Sikhem. Kita tidak tahu detil ceritanya bagaimana kok bisa saat Dina hendak melihat perempuan malahan dia bertemu dengan Sikhem? Jika Dina menjaga dirinya baik-baik dengan Firman Tuhan, sangat mungkin Dina menolak ajakan bersetubuh dari Sikhem sebab itu adalah dosa terhadap Allah. Tapi Dina akhirya jatuh ke dalam pencobaan dan melakukan hal yang jahat di mata Tuhan.

Dari sudut pandang Sikhem, Alkitab menceritakan dengan sangat menarik bahwa proses peristiwa yang terjadi adalah serupa dengan peristiwa Taman Eden yakni melihat, mengingini, dan melaksanakan. Mungkin dalam peristiwa ini bisa saja Sikhem memang melihat dan mengingini Dina selayaknya seorang yang ingin menikah. Namun eksekusi yang dilaksanakan Sikhem menjadi salah saat ia akhirnya tidak pergi kepada ayahnya untuk meminta dipinangkan kepada Dina melainkan langsung bersetubuh dengan Dina.

Saya membayangkan sebenarnya mungkin saja Dina berkunjung ke dalam suatu acara kumpul-kumpul anak muda seperti yang kita tahu sekarang. Dina yang masih muda ini hendak mengunjungi perempuan-perempuan lokal dan bisa bertemu laki-laki seperti Sikhem. Apalagi dikatakan bahwa Sikhem adalah orang yang dihormati di kota itu, artinya mungkin saja memang ini acara pesta dan kumpul-kumpul kota. Akhirnya entah apa yang terjadi dalam perkumpulan itu sampai akhirnya Sikhem dan Dina bersetubuh. Hal ini lebih mendukung pembacaan bahwa Dina tidak diperkosa. Kalau diperkosa, lebih masuk akal Dina sedang berjalan sendirian dimana Sikhem menariknya dengan paksa.

Selanjutnya diceritakan bahwa Yakub pun akhirnya mengetahui peristiwa ini. Sikap Yakub yang tidak langsung mengambil tindakan membuat saya berpikir bahwa memang Yakub sudah mengira-ngira hal ini akan terjadi. Pak Tong dalam kotbahnya beberapa tahun yang lalu menafsir bahwa memang Dina cukup berani dan akhirnya nakal dengan keluar-keluar sendirian mengunjungi perempuan di negeri itu. Sehingga, saya mengartikan bahwa memang mungkin Dina saat itu sedang entah kabur, memberontak, atau apapun yang biasa dilakukan anak remaja. Dina ingin mencoba hal baru dan tidak mau diikat. Namun akhirnya dia malah jatuh dalam dosa.

Jadi sebagai penutup, hal ini bisa menjadi pelajaran berharga bagi setiap perempuan muda. Sifat perempuan yang berani melangkah duluan atau sendiri memang diceritakan sebagai sesuatu yang jelek di Alkitab. Bukan berarti Alkitab mengekang perempuan, namun memang perempuan diciptakan untuk tunduk ntah pada orang tua atau pada suami dan terutama pada Tuhan. Dan untuk remaja, jika rasa ingin tahu kita begitu besar, sebaiknya dikendalikan dengan Firman Tuhan supaya jangan sampai kebablasan dan akhirnya malah berdosa dihadapan Tuhan.

bersambung

Leave a comment